Sabtu 18 Nov 2017 06:34 WIB

Rektor Unisba Berharap Mahasiswa Termotivasi Fatih Seferagic

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Di dampingi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan) Hafiz muda asal Amerika Fatih Seferagic berdialog dengan mahasiswa di Masjid Unisba, Kota Bandung, Jumat (17/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Di dampingi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan) Hafiz muda asal Amerika Fatih Seferagic berdialog dengan mahasiswa di Masjid Unisba, Kota Bandung, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hafiz Quran asal Amerika Fatih Sefaragic menjadi imam shalat Ashar di Masjid Al-Asyari Universitas Islam Bandung. Shalat Ashar berjamaah ini dihadiri oleh Rektor Unisba, Wali kota Bandung, mahasiswa Unisba, dan masyarakat umum. Tak hanya shalat Ashar, wali kota yang akrab disapa Kang Emil ini memberikan kuliah umum. Kedatangan Fatih Safaregic atau yang biasa disapa Al Fatih ini memang diundang secara pribadi oleh Kang Emil.

Menurut Rektor Unisba ,Edi Setiadi, kedatangan Fatih di Unisba diharapkan dapat meningkatkan motivasi mahasiswa Unisba dalam menghafal Al quran. Semoga mahasiswa Unisba semakin termotivasi untuk menghafal Al quran, ujar Edi, Jumat (17/11).

Edi mengatakan, banyak mahasiswa yang hadir ke masjid Unisba. Karena, mereka memang mengidolakan Fatih. Bahkan, beberapa diantara mereka juga ingin menjadi hafiz seperti Fatih.

Saya emang suka banget sama Fatih, saya follow akun instagramnya juga. dengan mengidolakan Fatih, saya jadi makin termotivasi sih buat jadi hafidz ujar Putri salah satu mahasiswa Unisba yang hadir di Masjid Al-Asyari.

Menurut Emil, ia berharap dengan datangnya Fatih ke Bandung bisa menginspirasai semua orang agar bisa lebih islami. "Ini pribadi saya yang mengundang dan ada yang menyesponsori," katanya.

Emil menilai, kehadiran Fatih di Kota Bandung sangat penting. Karena, saat inidunia yang semakin gemerlap dan makin mengglobal, anak muda rata-rata memiliki idola movie star.

"Rata-rata seperti itu. Jadi sekali-kali kami geser bukan yang urusan kontemporer keduniaan, tapi hafiz quran," katanya.

Emil berharap, dengan adanya pergeseran paradigma ini akan semakin beimbang mana yang bisa diteladani. Apalagi, Fatih ini jauh-jauh datang kedua kalinya dari Amerika ke Bandung. Fansnya banyak sekali.

"Follower-nya sudah sejuta. Padahal, kalau pas percakapan terakhir mah cuma 500-an ribu. Jadi, setelah setahun makin banyak fansnya," katanya.

i

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement