Sabtu 18 Nov 2017 06:52 WIB

21 Warga Karawang Diduga Keracunan Dodongkal

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Peristiwa keracunan makanan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Peristiwa keracunan makanan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sedikitnya 21 warga Dusun Sawah Baru, Desa Jatibaru, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, keracunan makanan jenis awug (dodongkal). Keracunan tersebut membuat geger warga setempat. Pasalnya, hampir bersamaan puluhan warga itu merasakan pusing, mual dan muntah-muntah.

Ayub (59 tahun), salah satu korban keracunan, mengatakan, dirinya bersama warga lainnya membeli dodongkal di jual oleh Ade, warga setempat. Dodongkal ini, memang sudah jadi kudapan khas wilayah ini. Makanya, banyak warga yang membelinya.

"Selang beberapa menit usai menikmati dodongkal, tiba-tiba kepala jadi pusing, lalu mual dan muntah-muntah," ujar Ayub, yang sedang dirawat di Puskesmas Jatisari, Jumat (17/11).

Tak hanya itu, lanjut Ayub, perutnya juga terasa sakit. Disertai dengan buang air besar (BAB) secara terus menerus. Dengan kondisi seperti itu, Ayub dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Saat ini, Ayub masih terbaring di ruangan puskesmas. Sedangkan warga lainnya, hanya mendapatkan perawatan di rumah masing-masing.

Sementara itu, Petugas Puskesmas Jatisari Bayo Sukarya, membenarkan bila pihaknya sedang merawat pasien yang diduga keracunan dodongkal. Pasien yang dirawat hanya seorang. Sebab, kondisinya yang paling parah di banding warga lainnya.

"Pasien kami rawat, karena selain mual dan pusing juga disertai BAB yang terus-terusan. Khawatir kekurangan cairan, pasien harus kami infus," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement