REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Papua, Nico N Buiney mengungkapkan klinik literasi sekolah yang dibentuk di tujuh sekolah menemukan sebanyak 660 anak siswa kelas 1 hingga kelas III Sekolah Dasar tak bisa membaca.
Siswa tersebut tersebar di 160 sekolah di 19 distrik di Kabupaten Biak Numfor.
"Saya harapkan dengan program klinik literasi sekolah yang digalakkan pada tujuh sekolah dapat meningkatkan kemampuan anak baca tulis dengan baik," ungkap Kadisdik Biak Nico Buiney menjawab Antara di Biak, Sabtu.
Kadis Pendidikan Nico Buiney mengatakan temuan anak Biak kelas 1 sampai kelas III SD yang tidak bisa membaca dominan berada di sekolah dalam wilayah distrik Kota Biak.
Nico mengakui untuk membantu anak yang tidak bisa membaca maka klinik literasi sekolah di tujuh sekolah telah melakukan upaya nyata dengan menyiapkan fasilitas belajar berupa buku dan tenaga relawan.
"Konsep klinik literasi sekolah yang diperkenalkan Dinas Pendidikan diharapkan menjadi model untuk membantu kemampuan anak baca tulis," ujarnya.
Kadisdik Nico Buiney berharap gagasan pembentukan klinik literasi sekolah mendapat dukungan sekolah, dewan guru, orang tua siswa serta Komisi III DPRD Biak Numfor.
"Saya berharap di tahun 2018 program klinik literasi sekolah dibuka di berbagai lokasi kampung dan distrik untuk meningkatkan kemampuan membaca bagi siswa kelas 1 hingga kelas III," katanya.
Pelaksana tugas Bupati Biak Herry Ario Naap mendukung program klinik literasi sekolah yang digagas Kadis Pendidikan Nico N Buiney untuk membantu pendidikan anak dalam membaca dan menulis.
"Melalui klinik literasi sekolah diharapkan juga mampu mendorong anak untuk rajin membaca buku sebagai gudang ilmu pengetahuan," kata Plt Bupati Herry Ario Naap.