REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendeta Jamie Johnson mengundurkan diri sebagai kepala kemitraan berbasis agama dan lingkungan di Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Mundurnya Johnson disebabkan komentarnya yang menghina komunitas kulit hitam dan Islam.
CNN News kembali mempublikasi komentar Johnson saat tampil di stasiun radio pada 2008. Saat itu, Johnson mengatakan, masyarakat kulit hitam mengubah kota-kota besar AS menjadi "daerah kumuh. Pun ia beranggapan Islam hanya berkontribusi memberi minyak dan mayat pada masyarakat.
Sekretaris pers DHS Tyler Houlton mengonfirmasi pengunduran Pendeta Johnson. "Sekretaris Duke telah menerima pengunduran diri Rev. Jamie Johnson," kata dia dilansir dari CNN News, Sabtu (18/11).
Houlton menyebut, DHS menilai Pendeta Johnson tak mencerminkan nilai dan administrasi DHS. Ia mengatakan, DHS berterima kasih atas kerja keras Johnson yang membantu korban bencana dan komunitas antaragama.
Sebelum mengundurkan diri, Johnson meminta maaf atas komentarnya, Kamis (16/11). Ia mengaku menyesal pernah mengucapkan pemikiran itu.
Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly mengangkat Johnson pada April memimpin Pusat Kemitraan Berbasis Iman dan Iman di DHS. Pusat itu didirikan pada 2006 usai badai Katrina, Wilma dan Rita. Johnson terlibat aksi sosial membantu korban bencana alam.