REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengapresiasi kerja keras TNI-Polri dalam membebaskan ratusan warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Ia menilai aksi KKB di Kampung Kimbely dan Banti Distrik Tembagapura, Mimika, Papua sudah menciderai kedaulatan NKRI.
"Alhamdulillah, dan terimakasih kepada semua aparat yang bekerja siang malam dalam operasi TNI-Polri yang sudah berhasil selamatkan sandera sebanyak 344 orang dimana 23 diantaranya anak-anak" ujarnya, Ahad (19/11).
Abdul Kharis berharap agar trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera dipulihkan dan setiap warga Indonesia di manapun. "Termasuk di bumi tercinta Papua punya hak yang sama, hak aman, dan kedamaian terbebas dari rongrongan kejahatan yang dilakukan OPM" kata Kharis dalam siaran persnya kepada Republika, Ahad (19/11).
Menurut Kharis, Penyanderaan 1.300 orang warga yang dilakukan oleh KKB di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah menciderai kedaulatan NKRI. Meskipun sandera sudah dibebaskan , katanya, tim gabungan harus menangkap dan menyeret semua pelaku kedepan hukum.
"Setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali di kemudian hari mencederai kedaulatan NKRI" tegas Kharis.
Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, keberhasilan membebaskan sandera dengan tetap mengedepankan dialog dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia oleh satuan gabungan TNI-POLRI ini menjadi langkah besar komitmen Indonesia dimata dunia internasional bahwa kita bisa melakukannya.
"Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Indonesia wabil khusus TNI dari kejadian ini kita bisa buktikan pada dunia, kita jaga HAM, dan tetap menjaga Keutuhan NKRI bersama" tutup Kharis.