Ahad 19 Nov 2017 15:12 WIB

Setelah 3 Hari, Bocah Terseret Air Ditemukan di Cisaraten

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi Orang Tenggelam
Foto: pixabay
Ilustrasi Orang Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bocah yang terserut arus usai menunaikan ibadah shalat Jumat, Dio Agia Putra (7 tahun), akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di sungai yang berada di RT 02, RW 04, Kelurahan Cisaraten Kidul, Kecamatan Gede Bage, Bandung, Ahad (19/11) pagi.

Dio terseret air saat akan pulang ke rumahnya setelah pulang shalat Jumat dari masjid di Jln M Syahri RT 04, RW 02, Kelurahan Sindang Jaya, Kota Bandung.

Menurut juru bicara Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor, tim telah tiga hari mencari Dio. Namun, korban baru berhasil ditemukan pada Ahad (19/11) pagi sekitar pukul 07.00 WIB oleh warga di daerah Cisaranten.

"Korban kami bawa ke rumah keluarganya agar bisa langsung dimakamkan," ujar Joshua kepada wartawan.

Dio terpeleset ke selokan di Gang Moch Syahri, Kelurahan Sindang Jaya, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jabar, Jumat (17/11) sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu ia berjalan kaki menuju rumah, menyusuri pinggir selokan. Kondisi selokan tersebut, airnya meluap hingga ke jalan sehingga Dio terperosok.

"Petugas terbagi tiga titik untuk mencari Dio. Tim sudah bergerak sejak pukul 07.00 WIB Jumat lalu, dan dilanjutkan hari ini," ujar Joshua, Sabtu (18/11).

Tim, kata Joshua, melanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan dengan membagi dalam tiga regu. Yakni, pertama penyisiran darat dari TKM hingga SMAN 24 Bandung. Tim kedua, penyisiran darat dari SMAN 24 BDG hingga Cisaraten. Terakhir, tim ketiga penyisiran darat dari Cisaraten hingga Cinambo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement