Ahad 19 Nov 2017 18:35 WIB

Lima Perwira TNI Tolak Kenaikan Pangkat, Ada Apa?

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Foto: dok. Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera atas keberhasilannya membebaskan 347 warga masyarakat yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kenaikan pangkat kepada 63 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera di wilayah Tembagapura, Papua. Namun, lima perwira menolaknya dan mendapatkan penghargaan berupa pendidikan khusus.

"Lima perwira diwakili komandan upacara menyampaikan, keberhasilan milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab perwira. Sehingga yang pantas naik pangkat adalah anggotanya. Secara halus mereka menolak kenaikan pangkat," ungkap Gatot dalam video berdurasi 57 detik di akun twitter @kodam3siliwangi, Ahad (19/11).

Menurut Gatot, hal tersebut adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Pada kesempatan itu pula, ia menyebutkan, lima perwira tersebut diberikan pendidikan dengan prioritas khusus mendahului rekan-rekan satu angkatannya.

"Ini suatu hal yang sangat luar biasa, yang membuat kami semua terharu," tutur Gatot.