REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan kebanggaannya ketika melihat semangat dan kekompakan yang luar biasa dari Badan Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan.
Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan materi ideologis pada acara Diklat Baguna PDI Perjuangan yang diikuti 100 peserta dari perwakilan 14 provinsi, di Bumi Perkemahan Cibubur, Ahad (19/11) tadi malam. Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Badan SAR nasional (Basarnas) berlangsung selama sepekan mulai tanggal 17 hingga 23 November, dengan materi khusus medical responder dan water rescue atau pertolongan di air.
Dalam pelatihan ini selaku pelaksana adalah Direktur Bina Potensi Kolonel Pnb F Indrajaya. Turut hadir mendampingi Hasto dalam acara tersebut Wakil Ketua Baguna Pusat Max Ruland Boseke dan Sekretaris Baguna Pusat PDI Perjuangan Alvian Feoh.
“Baguna menjalankan misi kemanusiaan, dan dalam Baguna hanya ada satu tekad, bahw ketika berada di tengah-tengah rakyat yang sedang kesusahan, sedang terkena bencana, maka sikap kita satu yakni melayani rakyat tanpa membedakan-bedakan apa pun,” kata Hasto.
Baguna PDI Perjuangan, kata Hasto, dalam terjun langsung ke lokasi bencana tak pernah membedakan apa partainya, apa agamanya, apa sukunya, jenis kelamin, dan bagaiman status sosilnya. Ketika rakyat tertimpa bencana, maka Baguan hadir dengan jiwa kemanusiaan yang berkobar-kobar untuk membantu.
“Baguna membumikan semangat gotong royong, yang kuat membantu yang lemah. Dan hal ini bisa dilakukan kalau kita menghayati bahwa kita sebagai satu bangsa yang besar, yang senasib sepenanggungan,” ungkapnya.
PDI Perjuangan melihat bahwa bangsa kita tinggal di jalur ring of fire. Banyak potensi bencana alam terjadi, baik bencana basah maupun maupun bencana kering, kerusakan lingkungan, ekologis, banjir, tanah longsor dan sebagainya. Oleh karena itu, ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri membentuk Baguna, satu tekad tertanam bahwa bagaimana kita gotong royong dan membumikan cita-cita kemanusiaan yang menggelorakan semanagat berada di tengah-tengah masyarakat untuk saling membantu.
“Baguna harus siap diterjunkan di seluruh wilayah di Indonesia. Apakah saudara-saudar siap?,” tanya Hasto.
“Siap!!!!,” jawab peserta secara kompak dan penuh semangat.