REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli membenarkan adanya permintaan evakuasi dari warga asli yang menghuni perkampungan dari Kimbeli hingga Banti, Distrik Tembagapura.
Menurutnya, memang betul warga minta segera dievakuasi karena adanya intimidasi dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) sehingga satgas akan memenuhi permintaan tersebut. "Sebelumnya sekitar 1.000 an warga yang merupakan penduduk asli kawasan itu enggan untuk dievakuasi dan memilih tetap tinggal di kampungnya," kata Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli kepada Antara, di Jayapura, Senin pagi.
Dikatakan, dengan adanya permintaan warga maka satgas saat ini menyiapkan 12 bus milik PT.Freeport Indonesia untuk mengevakuasi mereka ke Timika. "Evakuasi dijadwalkan hari ini namun jam berapa belum dipastikan," kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli.
Sebelumnya 347 warga sudah dievakuasi ke Timika pasca aksi penyanderaan yang dilakukan kkb. Evakuasi yang dilaksanakan Jumat (17/11) sempat diwarnai aksi penembakan oleh KKB namun tidak ada anggota maupun warga yang terluka.