REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sekitar 500 warga asli Papua yang berada di kampung Banti, distrik Tembagapura, Mimika, Papua akan dievakuasi ke Timika, Senin (20/11) hari ini. Ratusan warga tersebut akan tiba di Timika sekitar pukul 13.00 WIT dengan menggunakan 12 unit bus dengan pengawalan ketat oleh anggota Satuan Tugas Penanganan KKB.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli mengatakan, sejak Sabtu (18/11) dan Ahad (19/11) tim Satgas telah melakukan pendekatan pada masyarakat di Banti yang pada akhirnya mereka meminta kepada satgas terpadu untuk merelokasi sementara warga Banti.
"Relokasi sementara ini dilakukan karena beberapa alasan seperti pelayanan kesehatan, layanan pendidikan yang tidak berjalan, ketersediaan logistik dan penanganan psikis akibat tindakan KKB kepada masyarakat," katanya.
Menurutnya semua hal terkait kesiapan evakuasi telah dikoordinasikan dengan Pemkab Setempat termasuk persoalan pendidikan anak-anak yang dievakuasi nanti. Boy berharap agar proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar dan ketika warga yang dievakuasi tiba di Timika dapat ditangani dengan baik untuk pemulihan kondisi kesehatan dan psikis warga.
Sebanyak 344 warga non-Papua dan belasan warga orang asli Papua yang tinggal di kampung Kimbeli dan longsoran telah dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus dengan pengawalan ketat anggota keamanan pada Sabtu (18/11) malam.
Warga yang dievakuasi kemudian diserahkan dari pihak Kepolisian kepada Pemkab setempat dan seterusnya diserahkan kepada masing-masing ketua paguyuban untuk pemulangan mereka ke rumah masing-masing.
Sedangkan sekitar 100-an warga suku Jawa yang dievakuasi diagendakan akan pulang ke kampung halaman namun prosesnya masih dalam pengurusan. "Pada intinya kami lihat kondisi mereka baik meskipun di antara mereka ada yang mendapat perawatan kesehatan," ujarnya.