Senin 20 Nov 2017 14:13 WIB

Ini Dia Sosok Ideal Pengganti Setya Novanto

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Partai Golkar (ilustrasi)
Foto: dok. Republika/Aditya Pradana Putra
Partai Golkar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto telah menjadi tersangka dan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sejak kemarin malam, Setnov telah dijebloskan di rutan KPK sejak Ahad (19/11) lalu.

Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio mengatakan melihat situasi ini sebaiknya Partai Golkar segera melakukan musyawarah luar biasa (Munaslub) untuk mencari sosok pengganti Setnov. Yang pasti sosok ideal tersebut haruslah dari kalangan senior-senior Golkar. "Kriterianya harus senior ya, sehingga bisa masuk ke semuanya," ujar Hendri kepada Republika.co.id, Senin (20/11).

Siapa sosok tersebut? Hendri mengatakan, mereka adalah sosok yang dianggap mampu kembali menaikan kredibilitas Golkar. Sosok tersebut menurut Hendri dimiliki oleh Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla alias JK, Erlangga, dan Ade Komarudin alias Akom.

Kalau ambil orang yang berkuasa berarti JK, kalau dilihat dari hasil Munas berarti Akom, kemudian kalau kriteria saat ini sedang menjabat, berarti Erlangga. Jadi saran saya entah Akom, JK, Erlangga," ujar Hendri.

Kendati demikian Hendri mengaku tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain dari generasi muda Golkar yang dianggap mampu. Hanya saja dalam sudut pandangnya untuk sementara ini, tiga nama tersebut yang memiliki peluang lebih besar. "Banyak yang bisa jadi ketua, tapi yang paling berpeluang itu yang saya sebutkan tadi, JK, Akom, atau Erlangga," tegasnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung mengatakan DPP Partai Golkar harus segera mengambil langkah dampak dari penetapan Setnov sebagai tersangka. Cara yang paling efektif menurutnya melakukan munas.

Selain itu juga, sambung politisi senior Partai Golkar ini, dalam memilih pemimpin selanjutnya disarankan tidak memiliki kepentingan pribadi dan terkontaminasi dengan masalah hukum. Dengan demikian harapannya mampu untuk kembali menaikkan elektabilitas Partai Golkar apalagi jelang Pemilu 2019.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement