REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Acara pemberian marga atau mangalehan marga kepada putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, akan digelar Selasa (21/11) besok. Prosesi adat Mandailing ini akan digelar di kediaman paman sang suami, Bobby Nasution, di Jl Suka Tangkas, Medan Johor.
Paman Bobby yang akan menjadi tuan rumah, Doli Sinomba Siregar mengatakan, acara pemberian marga kepada Kahiyang besok tak hanya dihadiri oleh keluarga. Para pengetua adat dan raja-raja Mandailing, terutama dari marga Nasution dan Siregar, juga akan menjadi bagian dari prosesi adat tersebut.
"Dari pihak kami si pemberi marga, tentu melibatkan semua raja-raja di kampung kami di Padang Lawas Utara. Di situ terhimpun marga Hasibuan, Harahap, Siregar, dan lain-lain, kami undang kemari. Begitu juga pihak Nasution. Yang pasti, raja-raja Mandailing dibawa mereka," kata Doli, Senin (20/11).
Doli pun menjelaskan alasan pemberian marga Siregar kepada putri orang nomor satu di Indonesia yang kini menjadi keponakannya itu. Menurut dia, penabalan marga dilakukan karena Bobby menikahi Kahiyang yang bersuku Jawa. Dalam adat Mandailing, seorang pria yang menikahi wanita di luar suku harus disematkan marga ibu kandung si pria.
Mangalehan marga ini, lanjut Doli, dilakukan agar pesta adat bisa digelar. Selain itu, pemberian marga juga dilangsungkan agar kedudukan Kahiyang dalam lembaga adat menjadi jelas.
"Bobby ini dibesarkan secara adat Tapanuli Selatan. Karena Kahiyang bersuku di luar Tapanuli Selatan, tentu kami bertanggung jawab memberikan marga supaya pesta adat ini bisa sukses," ujar dia.
Sebagai kakak laki-laki dari ibu Bobby, Ade Hanifah Siregar, Doli pun menjadi pihak yang bertanggungjawab memberikan marga. Dalam adat Mandailing, Bobby memanggil Doli dengan sebutan tulang (paman).
"Kebetulan saya tulangnya. Makanya saya bertanggung jawab memberikan marga untuk mempelai wanita," kata anggota DPRD Sumut ini.