REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan telah menghubungi delapan Ketua DPD Partai Golkar di daerah lain melalui sambungan telepon. Hasilnya, kata dia, hampir seluruhnya menginginkan partai menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Kalau yang sudah bicara dengan saya sih, saya kan belum berkomunikasi dengan banyak orang ya, (tapi) dari delapan yang saya ajak bicara di telepon, ya hampir semuanya sih mendukung ke arah perubahan," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (20/11).
Saat ditanya apakah perubahan yang dimaksud adalah Munaslub, Dedi mengiyakannya. "Iya, di antaranya itu (Munaslub)," tutur Dedi yang telah memegang jabatan Bupati Purwakarta selama dua periode ini, yaitu 2008-2013 dan 2013-2018.
Namun, Dedi enggan mengatakan DPD mana saja yang memberikan dukungan supaya Golkar melakukan perubahan di internal termasuk mengupayakan Munaslub. "Nanti kita sampaikan, kita tidak buka dulu ke media," kata dia.
Menurut Dedi, yang paling mungkin dilakukan oleh Golkar untuk memperbaiki partai saat ini yaitu melalui rapat pleno yang diperkirakan digelar pada Selasa (21/11) mendatang. Pleno ini, lanjutnya, bisa saja akan berujung pada agenda Munaslub yang berimplikasi pada pergantian ketua umum.
"Besok (Selasa) kan pleno, pleno ini menetapkan pimpinan dan pengelola partai. Bisa saja kemudian setelah itu menetapkan jadwal Munaslub kalau itu diperlukan," ungkap dia.
Dedi tidak ingin berandai-andai tentang apa yang akan dihasilkan dari rapat pleno nanti. Namun memang, diakui dia, di antara pembicaraan ketua DPD I Golkar itu sudah mulai bermunculan pandangan-pandangan soal keharusan digelarnya Munaslub. "Kita belum melihat dinamika yang lebih banyak, tapi pembicaraan (di kalangan) ketua DPD itu sudah nampak," ungkapnya. (umar mukhtar)