REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Nelayan asal Kabupaten Karawang, mengeluhkan soal penurunan hasil tangkapan saat musim hujan ini. Salah satunya, terjadi di wilayah Cilamaya. Penurunan hasil tangkapan sangat drastis, antara 50-80 persen dari hari normal.
Ketua Rukun Nelayan (RN) Kampung Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Sahari mengatakan, saat ini aktivitas nelayan masih normal. Meskipun, curah hujan sudah mulai tinggi. Namun, nelayan tetap melaut. Akan tetapi, hasil tangkapannya menurun drastis.
"Penurunan ini terjadi sejak dua pekan terakhir," ujar Sahari, kepada Republika.co.id, Senin (20/11).
Biasanya, lanjut dia, ikan hasil tangkapan yang masuk ke tempat pelelangan ikan (TPI) Pasir Putih mencapai 800 kilogram per hari. Saat ini, hanya 200 kilogram per hari. Penurunannya sangat terlihat. Kondisi ini, dipengaruhi cuaca buruk.
Menurutnya, nelayan di Pasir Putih ini mencari ikan ke laut dengan sasaran berbagai wilayah. Seperti, perairan lokal Karawang yang berbatasan dengan Subang. Namun, ada juga yang melaut sampai Sumatra dan Kalimantan.
Khusus untuk yang melautnya jauh, pihaknya sudah mengimbau nelayan untuk tetap waspada saat musim hujan ini. Bahkan, nelayan di sana harus terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BMKG.
"Jadi, nelayan yang ke Sumatra dan Kalimantan, tidak disuruh pulang ke Karawang. Tapi, mereka harus waspada dengan cuaca saat ini," ujarnya.
Sahari menuturkan, jumlah nelayan di Pasir Putih mencapai 1.400 jiwa. Adapun jumlah perahu 250 unit, dengan berbagai kapasitas. Penurunan tangkapan ini, akan berlangsung selama cuaca buruk. Bahkan, puncaknya diprediksi akhir Desemberr sampai Januari.
"Masa-masa sulit (paceklik) akan membayangi kehidupan nelayan," ujarnya.
Sanudin (52 tahun), nelayan setempat, mengatakan, cuaca saat ini masih belum seberapa. Dengan kata lain, nelayan masih bisa melaut. Meskipun, saat pagi hari cuaca bagus, tiba-tiba menjelang siang ataupun sore angin di laut kencang sehingga menyebabkan gelombang tinggi.
"Meskipun cuacanya masih bersahabat, kami tetap waspada," ujarnya.
Terkait dengan menurunnya hasil tangkapan, Sanudin mengakuinya. Biasanya dia mendapatkan 20 kilogram rajungan dan udang, kini paling banyak hanya 10 kilogram. Penurunan ini, dikarenakan nelayan harus kejar-kejaran dengan cuaca.