REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Setya Novanto (Setnov) sebaiknya segera diganti sebagai Ketua DPR RI. Hal tersebut untuk menghindari kecurigaan di publik mengapa DPR tetap mempertahankan Setnov meski yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"DPR harus segera ganti ketua umumnya," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Republika.co.id, Senin (20/11).
Hendri mengatakan, pergantian Setnov sebagai Ketua DPR RI juga untuk menghindari kecurigaan publik kepada kolega Setnov di DPR. Sebab, mayoritas anggota DPR belum mendorong pergantian Setnov.
"Hingga hari ini belum ada satu pun anggota DPR yang meminta Setnov turun dari ketua DPR, nah ini kan pertanyaan juga bagi rakyat, jangan-jangan ini anggota-anggota DPR kebagian 'kasih sayang' Setnov semua," katanya.
Untuk itu, DPR harus segera melakukan pergantian Ketua Umum DPR RI. Sehingga kemudian tidak melahirkan pandangan buruk di masyarakat seolah tersangka kasus korupsi masih mendapatkan kursi sebagai pejabat.
"Jangan sampai masyarakat melihat ada tersangka korupsi masih mendapatkan tempat," ucapnya.
Untuk diketahui KPK resmi melakukan penahanan terhadap Ketua DPR RI Setya Novanto sejak Jumat (17/11). Tersangka kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik itu menjalani penahanan selama 20 hari, sejak Jumat (17/11) hingga Rabu (6/12) di Rutan Negara Polres Jakarta Timur Cabang KPK.