REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desakan agar Setya Novanto (Setnov) diganti dari posisi Ketua Umum Partai Golkar terus menguat. Setnov saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait kasus dugaan korupsi proyek KTP-el.
Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, Golkar harus mencari sosok calon ketua umum yang tidak memiliki cacat secara hukum. Sebab, Golkar harus bisa merebut kembali kepercayaan dari masyarakat, disisa waktu menjelang Pemilu 2019.
"Siapapun itu pilihlah yang terbaik. Jangan sampai yang tadi lagi, itu cacat," ujar Pangi kepada Republika, Senin (20/11).
Pangi melanjutkan, Golkar harus menjadikan kasus yang menimpa Setya Novanto sebagai pelajaran penting. Dengan begitu menjadi patokan Golkar ke depan agar tidak lagi mencari pemimpin yang bermasalah, khususnya masalah pribadi maupun kelompok.
"Jadi pilihlah nanti Ketum yang tidak bermasalah, yang tidak membebani Golkar, punya rekam jejak yang bagus, tidak ada kasus masalalu, artinya dia sudah selesai dengan dirinya sendiri," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Setnov telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP Elektronik yang telah merugikan negara sebesar Rp 2,3 miliar. Saat ini, KPK telah melakukan penahanan terhadap Ketua DPR RI itu.