REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur (Jatim) Nur Hidayat mengatakan potensi zakat yang ada di Jatim mencapai Rp15 triliun dan yang berhasil dihimpun hanya sekitar Rp 400 miliar.
"Nilai tersebut merupakan gabungan dari Baznas provinsi, kabupaten atau kota dan lembaga-lembaga zakat yang ada di Jawa Timur," katanya di saat pengukuhan Baznas Kabupaten Sidoarjo periode 2017-2022, di Sidoarjo, Senin (20/11).
Ia mengemukakan, di Kabupaten Sidoarjo ini potensinya sangat luar biasa dan dengan kepemimpinan yang baru kali ini ia berharap zakat yang dihimpun dapat meningkat serta dapat mendistribusikannya sesuai dengan ketentuannya.
"Sidoarjo, tadi saya dapat bocoran, 2016 yang lalu Rp2,6 miliar zakat yang berhasil dihimpun, artinya Sidoarjo masih sangat banyak zakat yang bisa dihimpun dari masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan, tingginya potensi zakat yang ada di Jawa Timur ini menjadi pekerjaan rumah bagi organisasi perzakatan di Jawa Timur.
"Kami berharap lembaga-lembaga zakat betul-betul menjadi organisasi yang transparan, akuntabel dan komunikatif dengan publik. Dengan demikian kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat dapat dirasakan," ujarnya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah berharap para pimpinan Baznas Sidoarjo nantinya dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan amanah.
"Baznas Sidoarjo diharapkan juga dapat terus menggalang dan mengembangkan zakat, infaq dan shadaqoh masyarakat Sidoarjo. Selain itu, juga harus profesional, transparan dan akuntabel dalam mengelola zakat, infaq dan shadaqoh yang diperoleh," tuturnya.
Dalam pengukuhan kali ini, Vino Rudy Muntiawan menjabat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo 2017-2022.
Dalam mengemban jabatannya, mantan Sekda Sidoarjo tersebut dibantu oleh Abdul Wachid Harun sebagai Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan, Djoko Subagio sebagai Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pengembangan dan Ilhamuddin sebagai Wakil Ketua III Bidang Administrasi, SDM, Perencanaan Keuangan dan Pelaporan.