REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebanyak 2.057 bencana yang terjadi di Indonesia yang mengakibatkan 282 nyawa melayangs epanjang 2017. Bahkan menurutnya, jumlah tersebut bisa terus bertambah mengingat curah hujan akan semakin meningkat.
"Ancaman bencana ini akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan," ujar Sutopo melalui siaran pers yang diterima Republika, Senin (20/11)
Sutopo menjelaskan, data yang ada saat ini terdapat 2.057 bencana yang terjadi di Indonesia. 689 di antaranya adalah bencana banjir, 618 merupakan puting beliung dan 546 tanah longsor, kemudian 96 kebakaran hutan dan lahan, 63 banjir disertai tanah longsor, 19 daerah dilanda kekeringan, 18 wilayah gempa bumi, tujuh wilayah mengalami gelombang pasang dan dua kali letusan gunung api.
"Dampaknya 282 orang meninggal dunia dan 864 orang lainnya luka-luka serta 3.209.513 orang mengungsi dan menderita," papar Sutopo.
Data tersebut, sambung Sutopo, belum meliputi bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunungapi yang dapat terjadi kapan saja. Meskipun dia sendiri tidak pernah mengharapkan hal itu terjadi, perkiraaan BNPB puncak hujan akan terjadi hingga Januari 2018.
Kerusakan-kerusakan yang ada saat ini, sebanyak 24.282 unit rumah rusak, 313.901 unit rumah terendam, 1.611 unit fasilitas publik meliputiseperti 974 fasilitas pendidikan, 546 fasilitas peribadatan, dan 91 fasilitas kesehatan.
"Ini merupakan dampak ekonomi yang cukup besar karena telah menyebabkan penderitaan masyarakat. Kerugian ekonomi peningkatan status Awas Gunung Agung di Bali mencapai lebih dari Rp 2 triliun, belum yang lainnya," terang Sutopo.
Dia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau di bantaran sungai seperti di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, dan Kalimantan harus terus waspada. Begitu pula masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor di perbukitan, pegunungan atau tebing dan lereng yang juga harus meningkatkan kewaspadaannya akan ancaman longsor.
"Kenali lingkungan sekitar kita, awasi anak-anak yang bermain saat banjir, pantau lingkungan sekitar, jika ada retakan, amblesan tanah, mata air berubah keruh, tiang listrik atau pohon menjadi miring itu tanda-tanda akan terjadi longsor."