Selasa 21 Nov 2017 08:14 WIB

Ingin Pasarkan Wonocaf, Pemkab Wonogiri Bingung Harganya

Rep: andrian saputra/ Red: Budi Raharjo
Singkong
Singkong

REPUBLIKA.CO.ID,WONOGIRI -- Pemerintah Kabupaten Wonogiri tengah mendorong pengembangan tepung Wogiri Casava Fermented (Wonocaf) agar dapat dipasarkan luas di Tanah Air. Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian Kabupaten Wonogiri, Dwi Sudarsono, mengatakan pihaknya masih kebingungan terkait harga Wonocaf jika diedarkan di pasaran.

Sebab menurutnya, harga terpung berbahan dasar singkong karya warga Wonogiri itu jauh lebih mahal dibanding dengan harga terpung biasa. "Wonocaf harganya (Rp) 18 ribu per kilogramnya, dua kali lipat dari tepung biasa, orang mana mau beli kan yang mahal padahal kualitas lebih baik. Ini terbosan baru untuk tepung," kata Dwi kepada Republika.

Kendati demikian, kata Dwi, Wonocaf lebih murah dan mempunyai kualitas lebih baik jika dibanding dengan Tapioka modifikasi yang diimpor dari luar negeri. Untuk saat ini, Pemkab Wonogiri sedang menjajaki kerja sama dengan industri-industri makanan pengguna tepung agar dapat menggunakan Wonocaf.

"Kita coba dulu ke industri-industi yang pakai, karena kalau ke masyarakat misal ke mi, itu harga semangkuk bisa jadi terlalu mahal," katanya.

Wonocaf merupakan tepung berbahan dasar singkong. Penemunya yakni Jumadiarto, warga Desa Wonokarto, Wonogiri pada 2009. Wonocaf dengan bahan dasar singkong tersebut diolah bersamaan dengan tepung beras, tepung ketan dan formula khusus sehingga menjadi ragi atau enzim.

Enzim ini kemudian digunakan untuk mengolah singkong menjadi tepung setara tepung terigu. Menariknya, menurut Dwi, Wonocaf mengandung karbohidrat tinggi namun tak mengandung gluten sehingga aman bagi penderita autism atau alergi.

Untuk pengembangan Wonocaf ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memberikan bantuan mesin peralatan pengolahan tepung singkong termodifikasi dengan kapasitas 400 kilogram per jam senilai Rp 5,5 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement