Selasa 21 Nov 2017 09:40 WIB

Tamu Acara Pemberian Marga Kahiyang Jalani Pemeriksaan Ketat

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Suasana di luar lokasi acara Mangalehan Marga atau pemberian marga kepada Kahiyang Ayu di kediaman paman Bobby Nasution, Selasa (21/11)
Foto: Issha Harruma/Republika
Suasana di luar lokasi acara Mangalehan Marga atau pemberian marga kepada Kahiyang Ayu di kediaman paman Bobby Nasution, Selasa (21/11)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, akan diberi marga Siregar hari ini, Selasa (21/11). Persiapan untuk prosesi ini telah dilakukan sejak pagi di kediaman paman Bobby, Doli Sinomba Siregar, di Jl Suka Tangkas, Medan Johor, yang menjadi lokasi digelarnya acara.

Berdasarkan pantauan Republika, pengamanan di lokasi telah diperketat sejak pagi. Para tamu undangan yang hadir harus melewati pintu pemindai (security door) yang dijaga petugas keamanan.

Mereka yang akan masuk ke lokasi juga diperiksa dengan menggunakan metal detector. Tas mereka diperiksa dan tidak dibolehkan membawa alat tajam, korek api gas dan sebagainya. Tak hanya keluarga, acara pemberian marga Siregar kepada Kahiyang ini juga dihadiri para pengetua adat dan raja-raja Mandailing, terutama dari marga Nasution dan Siregar.

Sementara itu, Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin yang hadir berharap, acara yang dalam adat Mandailing disebut mangalehan marga ini dapat menunjukkan kekayaan budaya Sumatra Utara. Dia pun berharap acara pemberian marga dapat berjalan dengan baik.

"Kalau mendapat gelar marga, beliau sudah menjadi warga Sumut. Jadi budaya ini harus lebih dikenal masyarakat luas," kata Eldin, Selasa (21/11).

Penabalan marga ini dilakukan karena Bobby menikahi Kahiyang yang bersuku Jawa dan tidak mempunyai marga. Dalam adat Mandailing, seorang pria yang menikahi perempuan di luar suku harus disematkan marga ibu kandung si pria. Selain agar pesta adat bisa digelar, pemberian marga juga dilakukan agar kedudukan Kahiyang dalam lembaga adat menjadi jelas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement