REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Surakarta dijadikan sebagai gerbang promosi produk IKM mebel dan kerajinan. Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan di kota ini terdapat sekitar 150 pelaku IKM mebel dan kerajinan yang produknya telah menembus pasar ekspor Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah.
"Surakarta menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat promosi produk IKM, mengingat kota ini termasuk salah satu destinasi utama bagi wisatawan mancanegara," ujar Gati dalam siaran pers, Selasa (21/11).
Untuk menunjang gerbang promosi ini, Kementerian Perindustrian meluncurkan Omah Mebel dan Kerajinan. Gati mengatakan, Omah Mebel dan Kerajinan merupakan gerbang peningkatan promosi dan pemasaran produk IKM mebel dan kerajinan asal Jawa Tengah, khususnya Surakarta di kancah global. Sehingga, memberikan kesempatan kepada pembeli potensial untuk melihat dan menegosiasikan bisnisnya secara langsung dengan para pelaku IKM.
Multiplier effect ini akan berdampak positif bagi masyarakat dan tentunya bagi para pelaku IKM, kata Gati.
Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian memfasilitasi mesin pengering kayu kepada Koperasi Industri Mebel dan Kerajinan Asal Solo Raya (KIMKAS), dan memfasilitasi mesin peralatan kayu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Perindustrian juga memfasilitasi mesin peralatan kerajinan logam kepada Pemerintah Kabupaten Boyolali, dan mesin peralatan pengolahan kayu kepada Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.
Beberapa bantuan pembinaan juga telah diberikan seperti memfasilitasi program e-Smart IKM kepada KIMKAS, bimbingan desain furnitur kepada anggota KIMKAS, dan memfasilitasi perpanjangan SVLK kepada KIMKAS. Selain itu, terdapat perjanjian kerja sama antara Indobambu dan Indo Lestari Gunung Kidul dengan KIMKAS dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu dan pameran produk IKM furnitur Solo Raya. Melalui program dan kebijakan tersebut, Gati optimistis industri mebel dan kerajinan akan tumbuh positif.
Kami berharap target nilai ekspor mebel dan kerajinan pada 2018 akan mencapai 2 miliar dolar AS atau meningkat dibanding tahun ini sebesar 1,06 miliar dolar AS, sehingga harapannya di 2019 nanti dapat mencapai sekitar 2,5 miliar dolar AS," ujar Gati.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Surakarta Adi Dharma Santoso mengatakan, industri mebel dan kerajinan Indonesia saat ini sedang membidik pasar baru ke Afrika dan Amerika Selatan. Hal ini untuk memperluas dan meningkatkan pasar ekspor Indonesia.
Menurut Adi, sebanyak 50 persen produk mebel dan kerajinan dari Solo dan sekitarnya diekspor pasar Amerika, sedangkan sisanya ke Eropa, Asia dan Australia. Kontribusi nilai ekpor mebel dan kerajinan Jawa Tengah sebesar 700 juta dolar AS per tahun.