Selasa 21 Nov 2017 18:26 WIB

PSSI Berhentikan Indra Sjafri Sebagai Pelatih Timnas U-19

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ratna Puspita
Indra Sjafri dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.
Foto: Republika/Bambang Noroyono
Indra Sjafri dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) memberhentikan Indra Sjafri sebagai pelatih kepala tim nasional Garuda U-19. Namun, federasi nasional memberikan tempat baru bagi mantan pelatih Bali United itu sebagai salah satu pencari bakat atau mentor para pemain muda di divisi pengembangan sepak bola Indonesia.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria menerangkan, kontrak kepelatihan Indra bersama timnas U-19 memang belum berakhir. Durasi kontrak Indra bersama U-19  akan berakhir pada akhir Desember mendatang.

Namun, Ratu melanjutkan, PSSI memastikan Indra sudah tak lagi membesut Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan. “Posisi Indra di timas U-19 sudah tidak lagi. Itu sudah pasti. Kontraknya tidak diperpanjang untuk menggawai timnas U-19,” ujar Ratu, Selasa (21/11). 

Ratu menerangkan, wadah baru bagi Indra sebetulnya bagian dari program PSSI. Ia mengatakan, federasi punya rencana program jangka panjang menyangkut kemajuan sepak bola Indonesia sejak usia dini. 

Bukan hanya itu, pada divisi kepelatihan dan pembibitan, PSSI punya prioritas pendidikan sepak bola dan kepelatihan. Program dan rencana panjang tersebut, Ratu menyebutkan, dipercayakan kepada Indra yang dinilai layak. 

“Maka dari itu, harus dilepas posisinya di timnas Garuda U-19,” kata dia.

Meski demikian, Ratu mengatakan, federasi belum membentuk struktur tetap dalam wadah baru yang menjadi tugas baru bagi Indra tersebut. Hanya, Ratu memastikan, Indra tetap di bawah salah satu divisi federasi yang dikepalai Direktur Teknik PSSI Danur Windo.

Nasib kepelatihan Indra Sjafri bersama timnas U-19 sebetulnya sudah rentan dipecat sejak dua pekan lalu. Kepada Republika, Selasa (7/11), Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi pernah mengatakan akan mengganti pengambil keputusan di timnas U-19. 

Edy mengatakan, ada sejumlah catatan tentang kegagalan Indra bersama timnas U-19. Paling fatal, menurut Edy, kegagalan Indra di dua gelaran sepak bola terbesar di Asia Tenggara dan juga Asia. 

Pada Piala AFF U-18 2017 di Myanmar September lalu, Garuda Muda cuma mampu berada di podium ketiga. Raihan tersebut melenceng dari target peringkat satu. 

Kegagalan lainnya terjadi saat kualifikasi Piala Asia U-19 2018 di Korea Selatan yang baru rampung dua pekan lalu. Posisi Garuda U-19 di Grup F ketika itu cuma maksimal di peringkat ke-3 setelah dua kali menang dan dua kali kalah. 

Indonesia kandas 0-4 dari tuan rumah Korsel U-19, dan dibikin tunduk 1-4 dari timnas Malaysia U-19. Edy mengaku tak puas dengan hasil tersebut. Terutama terkait hasil buruk dari Harimau Malaya. 

Sebab, Edy mengatakan, pada 2017 tak sekalipun Indonesia mampu menang dari timnas Malaysia di semua level usia dan dalam semua level gelaran. Kekesalan Edy pun memuncak pada Kamis (16/11). 

Usai menonton langsung laga persahabatan antara timnas Indonesia dan Suriah, jenderal bintang tiga itu mengatakan nasib Indra Sajfri bakal seperti pelatih timas Italia, Giampiero Ventura yang dipecat lantaran gagal membawa Gianluigi Buffon dan kawan-kawan lolos ke Piala Dunia 2018. 

“Bukan lagi di ujung tanduk itu. Di ujung kaki,” kata Edy ketika itu. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement