REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bank Central Asia (BCA) Santoso Liem mengatakan, penjualan uang elektronik atau kartu e-money Flazz BCA baru tidak terlalu banyak meningkat. Itu terjadi sejak diberlakukannya elektronifikasi pembayaran tol.
Santoso menyebutkan, pada periode September sampai Oktober tahun ini, hanya sekitar 500 ribu Flazz BCA terjual. Meski begitu, secara keseluruhan sudah 13 juta kartu beredar.
"Biasanya mereka pakai dan di top-up (isi ulang)," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (21/11). Hal itu, kata dia, membuat transaksi Flazz BCA justru meningkat.
Dirinya menyebutkan, peningkatan transaksi Flazz BCA mencapai lima juta. Dengan frekuensi transaksi ikut baik sebesar 50 persen.
"Ada kenaikan transaksi pada September sampai Oktober 2017. Memang ini satu perubahan ada manfaat tambahan," tutur Santoso. Transaksi terbanyak, kata dia, memang pembayaran di jalan tol.
Hanya saja, perseroan tidak menargetkan target khusus mengenai berapa total Flazz BCA yang akan diedarkan. "13 juta (Flazz BCA yang beredar) juga sudah sesuai," tambah Santoso.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement