Rabu 22 Nov 2017 05:28 WIB

BPBD Kabupaten Cirebon Masih Kekurangan Peralatan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Seorang perempuan menggendong anaknya di dekat rumahnya yang ambruk diterjang banjir bandang di Desa Senyiur, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (20/11). Data BPBD NTB menyebutkan banjir bandang yang menerjang 11 Desa di tiga kecamatan di Lombok Timur menyebabkan dua orang warga meninggal dan sebanyak 578  Kepala Keluarga (2280 jiwa) terdampak banjir dengan puluhan rumah mengalami rusak berat.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Seorang perempuan menggendong anaknya di dekat rumahnya yang ambruk diterjang banjir bandang di Desa Senyiur, Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin (20/11). Data BPBD NTB menyebutkan banjir bandang yang menerjang 11 Desa di tiga kecamatan di Lombok Timur menyebabkan dua orang warga meninggal dan sebanyak 578 Kepala Keluarga (2280 jiwa) terdampak banjir dengan puluhan rumah mengalami rusak berat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki musim penghujan, berbagai daerah di Kabupaten Cirebon rawan bencana longsor maupun banjir. Namun, hingga kini BPBD setempat masih kekurangan sejumlah peralatan.

 

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman, menyebutkan, kerawanan bencana longsor dan pergerakan tanah itu berpotensi terjadi di 16 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Beber, Dukuhpuntang, Gempol, Greged, Karangwareng, Pasaleman, Sedong dan Waled.