REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, soliditas Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) maupun separatis di Papua tidak perlu dipertanyakan lagi. "Presiden sudah menyatakan apresiasi terhadap sinergitas TNI Polri di sana dan memang sudah dikatakan sejak awal kekompakan ini di sana solid sekali," ucap Rikwanto, Selasa (21/11).
Dengan dua elemen yang solid itu, menurut dia segala ancaman dapat dipukul balik. Rikwanto mengklaim, TNI-Polri telah berhasil menetralisir segala bentuk perlawanan kelompok bersenjata di tanah Papua. "Untuk KKB bisa kita jauhkan, kita usir, dan bahkan masih kita kejar untuk sandera berhasil kita evakuasi," ucapnya.
Rikwanto menambahkan, Polri dan TNI akan terus menjaga soliditas antara TNI dan Polri. "Dengan kesolidan ini apa pun gangguan keamanan di sana bisa kita netralisir," kata dia.
TNI Polri hingga saat ini masih melakukan pengamanan pada para korban sandera. Evakuasi dilakukan sejak Jumat (17/11) dan berhasil membawa sekitar 344 warga yang didominasi bukan warga asli Tembagapura. Mereka dievakuasi dari Banti, Kimbeli dan Longsoran. Sekitar seribu warga asli sempat menolak dievakuasi.
Namun, setelah dilakukan pendekatan dan komunikasi dengan tokoh masyarakat pada Sabtu (18/11) dan Ahad (19/11), warga akhirnya bersedia dievakuasi. Evakuasi pun dilanjutkan pada Senin (20/11) dan membawa sekitar 805 warga yang kebanyakan merupakan penduduk asli.