REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri telah kembali ke Lebanon setelah dua pekan lebih mengumumkan pengunduran dirinya dari Arab Saudi. Hariri tiba di Bandara Internasional Beirut pada Selasa (21/11) waktu setempat.
Pengumuman pengunduran diri Hariri diketahui saat pidatonya disiarkan oleh sebuah stasiun televisi. Dalam pidatonya pada 4 November tersebut ia mengatakan ada dugaan rencana pembunuhan terhadap dirinya. Ia juga menyalahkan campur tangan Iran dan sekutu Lebanonnya Hizbullah dalam keputusannya.
Pengunduran diri mendadak tersebut menurut Presiden Lebanon Michel Aoun karena Hariri ditekan Arab Saudi. Aoun tidak bisa menerima pengunduran diri yang diumumkan dari luar negeri dan meminta Hariri untuk segera kembali ke Beirut untuk menjelaskan statusnya.
Sejak pengumuman pengunduran dirinya itu dia belum pernah menginjakkan kakinya di negaranya. Seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (21/11), politikus Muslim Sunni itu merupakan sekutu lama Arab Saudi.
-
PBB Tentang Usulan Pemindahan Warga Gaza, Termasuk dari Trump
-
-
Selasa , 11 Feb 2025, 09:01 WIB
Rencana Trump untuk Gaza Sama dengan Ide Menantu Yahudinya
-
Selasa , 11 Feb 2025, 08:41 WIB
China Geram Presiden Trump dan PM Ishiba Bahas Kepulauan Senkaku
-
Selasa , 11 Feb 2025, 07:40 WIB
Tak ada Gencatan Senjata di Tepi barat
-
Selasa , 11 Feb 2025, 06:53 WIB
Israel Langgar Gencatan, Hamas Tunda Bebaskan Sandera
-