Rabu 22 Nov 2017 08:21 WIB

Festival Cap Gomeh di Bogor Kembali Digelar Maret 2018

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Hazliansyah
Panitia Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2018 saat audiensi dengan Walikota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, Selasa (21/11). Festival akan kembali diadakan pada Maret 2018.
Foto: dok. Humas Sekretaris Daerah Kota Bogor
Panitia Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2018 saat audiensi dengan Walikota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, Selasa (21/11). Festival akan kembali diadakan pada Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ajang budaya Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) akan kembali digelar pada Maret 2018 dengan lebih banyak menyuguhkan agenda yang mengedepankan silaturahmi dan kebersamaan antarwarga Kota Bogor.

Ketua Panitia Bogor Street Festival CGM Arifin Himawan menjelaskan, acara tahunan ini diharapkan bisa membantu meningkatkan image Kota Bogor di mata masyarakat Indonesia maupun internasional.

"Kota Bogor bisa menjadi trendsetter kota toleran, khususnya budaya," ujarnya setelah audiensi dengan Walikota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, kemarin.

Tidak hanya itu, Arifin menambahkan, Bogor Street Festival CGM juga bisa dimanfaatkan pemerintah kota sebagai salah satu ikon event Kota Bogor di samping Hari Jadi Bogor. Dampaknya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) turut terbantu.

Panitia lainnya, Guntur Santoso, menambahkan, pelaksanaan Bogor Street Festival CGM 2018 ini diharapkan bisa berjalan lebih meriah dan sukses.

"Setiap tahun kami cari upaya untuk memperbaiki gelaran dari tahun sebelumnya sehingga diharapkan lebih meriah dan sukses untuk menyatukan semua warga," katanya.

Guntur menambahkan, pada Bogor Street Festival CGM 2018, akan ada budaya dari empat sampai lima daerah lain yang ditampilkan. Termasuk di antaranya, Sumatera Barat, Ambon, Maluku dan Madura.

Dengan menambah penampilan budaya dari daerah lain, Guntur melihat, festival tahun ini akan memiliki nilai tambah.

"Sehingga bisa menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual yang lebih sehingga membantu menyukseskan program Pesona Indonesia," tuturnya.

Guna lebih memeriahkan kegiatan Bogor Street Festival CGM 2018, panitia berharap peran aktif Pemkot Bogor dalam membantu mempromosikan dan mempublikasikan acara ini.

Menanggapi rencana tersebut, Bima memberikan masukkan agar ada penguatan dalam doa bersama. Ia juga berharap, panitia bisa mengundang tokoh lintas agama nasional dengan tujuan peningkatan penguatan pluralisme di Kota Bogor.

Dengan undangan tersebut, Bima menjelaskan, festival akan semakin terekspose dan gaungnya dirasa lebih masif.

"Maksimalkan sosial media dengan mengundang selebgram atau bisa dibantu dengan membuat lomba posting terbanyak sehingga gaungnya benar-benar masif dengan membuat tim khusus, ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement