Rabu 22 Nov 2017 11:38 WIB

PDI Perjuangan Hormati Pilihan Emil Dardak

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Bupati Trenggalek Emil Dardak.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Bupati Trenggalek Emil Dardak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya menghormati pilihan Emil untuk maju menjadi wakil gubernur Jawa Timur bersama Khofifah Parawansa. Rakyat Trenggalek dan Jawa Timur sendiri yang bisa menilai keputusan Emil tersebut. Setelah sebelumnya, PDI Perjuangan merupakan partai pengusung Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek dua tahun lalu.

"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional utk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan barat wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat," kata Hasto, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (22/11).

Menurut Hasto, menjadi Bupati Trenggalek memang tidak mudah. Ketika kami mendukung pencalonan Emil Dardak, kami melihat bahwa yang bersangkutan punya semangat utk membangun Kabupaten Trenggalek yg dikenal penuh tantangan untuk memajukan daerah yg memiliki problem sebagai daerah tertinggal dan terisolir. Saat itu kami menghargai semangat anak muda yang ingin membangun kampung halamannya," kenang Hasto.

Karena semangat membangun Trenggalek itulah, PDI Perjuangan bersama koalisi partai bertekad mengusung Emil. Bahkan pasangan Emil, yakin Wakil Bupati Nur Arifin merupakan wakil dari PDI Perjuangan.

"Persoalan kemudian, dia berubah dan memilih untuk mencalonkan diri. Sekarang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Trenggalek. Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat di dalam memilih pemimpin," ujar Hasto.

PDI Perjuangan yang sejak awal mengusung Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas, menurutnya karena bagian dari kesadaran sejarah dan kultural untuk bersama NU berkomitmen menampilkan kontestasi gagasan terbaik untuk masa depan Jawa Timur. Menurutnya, Gus Ipul sangat berpengalaman luas, dan Azwar Anas penuh daya terobosan. Keduanya merupakan kombinasi kepemimpinan yang menarik dan saling melengkapi.

"Keduanya mengedepankan pembangunan berbasis kebudayaan dan kerakyatan sesuai dengan jiwa masyarakat Jawa Timur yg dikenal sangat patriotis utk bangsa dan negara," ungkapnya.

Dengan munculnya pasangan baru, Hasto memperkirakan pilkada Jawa Timur semakin menarik. Hasto menuturkan, berkompetisi dengan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil memberikan seni tersendiri dalam strategi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement