REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram Ahyar Abduh membuka lomba hadrah dan pentas seni religi yang menjadi rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) 2017 di Lapangan Karang Genteng, Mataram, NTB, pada Selasa (21/11) malam.
Ahyar mengaku antusias menyambut kedatangan para alim ulama yang datang dari seluruh penjuru nusantara. Pemkot Mataram, lanjut Ahyar, akan menjamu sedikitnya 1.500 peserta Munas NU. Ahyar menyebutkan, Pemkot Mataram telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk penyelenggaraan Munas NU yang baru pertama kali digelar di Bumi Seribu Masjid ini.
"Meski berkorban anggaran yang cukup besar, hal itu tak sebanding dengan keberkahan dan manfaat ekonomis yang dirasakan semua pihak atas kegiatan ini," ujar Ahyar di Lapangan Karang Genteng, Mataram, NTB, Selasa (21/11) malam.
Ahyar meyakini, kehadiran para alim ulama di Mataram tentu akan membawa keberkahan. Ahyar melanjutkan, ulama dan kyai-kyai sepuh tersebut akan berkumpul membahas berbagai hal yang menyangkut kondisi kebangsaan, dan kondisi umat. Pemkot Mataram, ucap Ahyar, memberikan dukungan penuh dan meminta panitia mempersiapkan diri menyambut para peserta Munas NU.
Ahyar bersyukur Kota Mataram selalu dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan nasional, termasuk Munas NU. Menurut Ahyar, sejumlah penyelengaraan skala nasional hingga internasional mendongkrak citra pariwisata Mataram.
"Berkat kegiatan-kegiatan itu pula, Kota Mataram berhasil mencatatkan kemajuan yang menggembirakan. Salah satunya dengan kenaikan PAD yang jauh melampaui daerah-daerah lain di NTB," lanjut Ahyar.
Saat ini, sebut Ahyar, PAD Kota Mataram berada di angka Rp 350 miliar atau yang tertinggi di antara kabupaten/kota di NTB. Ahyar menilai, kenaikan PAD ini tidak lepas dari adanya lonjakan tingkat kunjungan wisatawan yang juga mendongkrak sektor perdagangan dan perhotelan di Mataram.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Daerah Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017, Marinah Hardy menjelaskan lomba hadrah dan pentas seni religi sebagai implementasi dari tema besar Munas NU yang bertajuk "Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi Dan Penguatan Ekonomi."
Marinah menilai, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan manfaat ekonomis sekaligus mendorong tumbuhnya aktivitas positif dari masyarakat setempat.
"Semoga hajatan NU di Lombok mendorong masyarakat dalam melakukan aktivitas yang bersifat religius, positif, dan konstruktif," kata Marinah.