Rabu 22 Nov 2017 16:01 WIB

Ridwan Kamil: Siapa Ingin Jadi Wakil Silakan Populerkan Diri

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan bagi siapa saja yang ingin menjadi wakilnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang dipersilahkan untuk mempopulerkan dirinya kepada masyarakat.

"Saya sampaikan, siapa yang ingin menjadi wakil silahkan mempopulerkan diri (agar) dapat diterima oleh masyarakat," ujarnya kepada wartawan seusai acara nikah masal di Pendopo Wali Kota Bandung, Rabu (22/11).

Ia menuturkan, terkait keputusan calon wakil Gubernur yang akan mendampinginya berada pada musyawarah koalisi. Saat ini ia mengaku tengah mengatur jadwal untuk bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi.

Sebelumnya, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengaku saat ini tengah fokus mengkompakkan koalisi -PPP, PKB, Nasdem dan Partai Golkar- terkait memilih calon Wakil Gubernur yang akan mendampinginya. Salah satu cara yang akan dilakukan dengan bertanya kepada masyarakat.

"Memang arahnya adalah koalisi ingin wakil ini diserahkan dan ditanya kepada masyarakat. Siapa dari yang sudah ada namanya atau yang belum yang dianggap bisa memperkuat eksistensi saya sebagai calon gubernur," ujarnya di Taman Sejarah, Kota Bandung, Selasa (21/11).

Ia menuturkan, saat ini proses komunikasi tengah dilakukan dan diperkirakan arahnya (wakil) akan ditanyakan kepada masyarakat tentang sosok yang paling pas dan memadai untuk mendampingi. Katanya hal itu bisa dilakukan dengan survei atau konvensi dan tanya jawab dengan para ahli dan dengan tokoh Jawa Barat.

"Belum ke teknis. Minggu ini (baru) mengkomunikasikan," ungkapnya.

Menurutnya, keputusan wakil gubernur yang akan diusung tidak ada pada tangannya. Akan tetapi yang akan memutuskan adalah koalisi dengan pilihan musyawarah mufakat. "Saat saya memutuskan, ada indikator input dari hasil bertanya ke masyarakat yang diolah dan nanti diambil keputusan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement