Rabu 22 Nov 2017 18:09 WIB

Setnov Ditahan KPK, Ini Tantangan Golkar Menurut Akom

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Ade Komarudin
Foto: Republika/Prayogi
Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Ade Komarudin mengakui, di internal partainya ada pihak yang mendesak agar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mencari pengganti Setya Novanto (Setnov) dilaksanakan. Sisi lain, ada juga kubu yang masih ingin mempertahankan Setnov sebagai Ketua Umum Golkar.

Pria yang akrab disapa Akom itu menilai, menyatukan suara dua kubu tersebut menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Golkar pascapenetapan dan penahanan Setnov. "Tentu tantangan mendasar itu menyatukan langkah-langkah partai agar partai itu utuh dan harmonis dan tentu punya kapabilitas sehingga nanti pada 2019 Pilpres dan Pileg oke," ujarnya di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Rabu (22/11).

Terkait desakan pergantian Ketum Baru pun, Akom menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus."Kita serahkan teman-teman pemilik suara di tingkat DPD 1 dan DPD tingkat 2, yang mereka itu menyadari benar bahwa partai ini harus kokoh dan siap," katanya.

Saat disinggung kesediaannya kembali menjadi Ketua DPR, Akom menjawab diplomatis. Menurutnya, tak elok membicarakan hal itu lantaran Novanto saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPR. "Pak Novanto masih ketua DPR kita bicara itu ya, tidak elok. Saya kira saya belum kepikiran sampai hari ini soal itu," katanya.

Sebelumnya, Partai Golkar sepakat menunjuk Sekjen Idrus Marham untuk menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar. Idrus akan menjabat pelaksana tugas sampai gugatan praperadilan yang diajukan Setya Novanto diputus. Hal ini diputuskan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (21/11).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement