Kamis 23 Nov 2017 00:37 WIB

Kerajaan Kuwait Bantu Operasi Katarak 600 Warga Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Penderita katarak. ilustrasi   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Penderita katarak. ilustrasi (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kerajaan Kuwait, melaluiYayasan Baitul Al Khairiyah yang bergerak dalam bidang kepedulian sosial menggelar operasi katarak gratis untuk masyarakat miskin di Kota Bandung dan daerah Jabar lainnya.

Menurut Direktur Utama Yayasan Baitul Al-Khairiyah, Nadya Abdu Sodiq Bawazier, targetnya ia bisa mengoperasi mata masyarakat miskin yang menderita katarak sebanyak-banyaknya. Tahap awal, sekitar 600 masyarakat miskin. Namun, ia masih terus mencari dan mendata masyarakat miskin yang memang harus dibantu.

"Tapi, ini yang kami operasi baru sekitar 150 orang," ujar Nadia di sela-sela operasi katarak gratis di Bandung Eye Center Buah Batu Bandung, Rabu (22/11).

Menurut Nadia, Kuwait memberikan bantuan untuk masyarakat miskin yang terkena katarak karena berdasarkan Survey cepat kebutaan (Rapid Assesment of Avoidable Blindness/RAAB) yang dilaksanakan di Jawa Barat pada 2014 diperkirakan terdapat 2,8 persen penduduk di atas usia 50 tahun mengalami kebutaan.

Nadia mengatakan, berdasarkan data kependudukan Jabar pada 2015, jumlah penduduk penderita kebutaan mencapai sekitar 182.486 jiwa. Katarak, merupakan penyebab terbesar dari kasus kebutaan yang terjadi atau mencapai 71 persen dari penyebab lain seperti glaucoma dan gangguan kacamata.

Khusus Kota Bandung, kata dia, diperkirakan penderita kebutaan mencapai 11.690 jiwa, dengan sekitar 8.300 disebabkan oleh katarak. "Sebagian besar dari penderita katarak adalah kaum dhuafa alias tidak mampu," katanya.

Hal ini, kata dia, menjadi masalah, karena secara tidak langsung, mereka menjadi beban bagi keluarga. Karena, mata pencahariannya bisa menghilang. Karena, harus menemani penderita di rumah sehingga potensi sumber penghasilan keluarga berkurang.

"Kali ini kami menggandeng Kuwait AWQAF Public Foundation dan RFO Al Mayyas Kuwait untuk mengadakan operasi katarak gratis ini," kata Nadia.

Dengan bersinerginya pemerintah kota Bandung dan kerajaan Kuwait, Nadya berharap upaya ini turut mendukung Badan Kesehatan Dunia, WHO, yang telah mencanangkan program Vision 2020 sebagai usaha untuk menanggulangi kebutaan yang bisa dicegah.

Sebelum dilakukan operasi, kata dia, para relawan mendata pasien yang diindikasikan terkena katarak terlebih dahulu. Setelah itu Tim Dokter Bandung Eye Center (BEC) melakukan penapisan (skrinning) untuk mendapatkan pasien penderita katarak yang memenuhi kelayakan operasi.

Pendataan dan proses skrinning ini, kata dia, bekerja sama dengan kecamatan di Kota Bandung. Pendataan pasien penderita katarak telah dilakukan sejak bulan September 2017 meliputi beberapa kecamatan di antaranya Arcamanik, Ujungberung,Rancasari, Cibeunying Kidul, Andri, Astana Anyar, Bojongloa Kidul, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Kiaracondong, Buahbatu, serta satu kelurahan di Kabupaten Bandung, yakni Kelurahan Manggahang.

Sementara menurut Perwakilan Kedutaan Besar Kuwait, Mr Musaad Saad Al Rakhis, pemerintah Kuwait akan terus membantu masyarakat miskin di Indonesia. Karena, ia melihat masih banyak masyarakat miskin yang harus dibantu.

"Kami membantu bukan hanya karena di Indonesia banyak muslimnya. Tapi, yang non muslim juga akan kami bantu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement