Rabu 22 Nov 2017 18:47 WIB

Syahrul Limpo: Munaslub Golkar Harus Segera Digelar

Syahrul Yasin Limpo. (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Syahrul Yasin Limpo. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang juga kader senior Partai Golkar mengatakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar harus dilakukan lebih cepat. Permintaan Syahrul ini menyusul ditahannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto oleh KPK.

"Munas harus lebih cepat sehingga intrik yang bisa memecah belah Golkar ke dalam bisa dihindari," kata Syahrul, Rabu (22/11).

Menurut Syahrul, ketua umum baru Partai Golkar harus segera terpilih. Bukan hanya untuk kepentingan Golkar tapi juga untuk rakyat. "Struktur Golkar itu sampai di desa, karena itu penting agar Golkar segera pulih, agar aspirasi dan akomodasi hak rakyat harus bisa dilakukan," ujarnya.

Ia menegaskan, sebagai kader partai berlambang beringin tersebut, pihaknya tidak lantas ambisius untuk menjadi ketua umum. Pilihannya untuk ikut dalam Munaslub Partai Golkar sebelumnya, kata dia, untuk memperlihatkan bahwa masih ada moralitas kuat di Golkar.

"Ada cara berpolitik yang santun serta bersahabat, tidak semua diatur dengan cara-cara yang tidak benar," katanya.

Sementara terkait Plt Ketua Umum Partai Golkar, dia menilai hal itu hanya momentum sesaat agar ada yang menangani pengendalian organisasi secara baik. Apalagi, Partai Golkar adalah partai tua yang telah memiliki pengalaman dan aturan baku. "Menurut saya mereka harus melihat kepentingan yang lebih kuat, yaitu mempersiapkan munas lebih cepat," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement