REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alumni 212 akan menggelar reuni akbar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada 2 Desember 2017. Acara reuni tersebut dimulai dengan Sholat Subuh berjamaah di Monas.
"Umat Islam diharapkan datang dari malam, sudah bisa kumpul di situ, kalau yang dari daerah bisa ke masjid-masjid yang di sekitar Monas," kata Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI), KH Ahmad Sobri Lubis kepada Republika.co.id di Gedung MUI, Rabu (22/11).
Ia menyampaikan, pusat acara reuni akbar 212 di Monas. Tapi pihaknya akan berkoordinasi juga dengan pengurus Masjid Istiqlal. Supaya pengurus bisa membuka pintu Masjid Istiqlal untuk menerima umat Islam yang mau melaksanakan Sholat Tahajjud di masjid.
Mengenai berapa banyak orang yang akan mengikuti reuni akbar 212, dikatakan KH Sobri, harapannya seperti yang lalu. Tapi yang terpenting 212 adalah komitmen kebersamaan, komitmen menghargai Pancasila dan menghargai Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Komitmen bersama untuk tidak menghina agama orang lain, keyakinan orang lain, makanya 212 dihadiri bukan hanya umat Islam saja," ujarnya.
Ia menegaskan, 212 dihadiri juga non Muslim. Sebab, mereka merasa 212 bukan urusan politik tetapi urusan keyakinan dan hukum.
KH Sobri menyampaikan, reuni 212 diselenggarakan oleh panitia khusus. Panitia khusus tersebut terdiri dari panitia gabungan ormas-ormas Islam, presidium alumni 212, GNPF dan ormas-ormas kepemudaan nasionalis yang terlibat dalam 212.