Kamis 23 Nov 2017 11:35 WIB

Kuba Tentang Sanksi AS ke Korut

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-14 di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara.
Foto: AP
Peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-14 di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemerintah Kuba menentang sanksi sepihak yang dijatuhkan Amerika Serikat kepada Korea Utara (Korut) menyusul program nuklir negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Kuba setelah bertemu dengan perwakilan Korut di Havana.

Kementerian Kuba meminta AS menghormati kedaulatan rakyat dan meminta konflik kedua negara diselesaikan secara damai. Hal itu diungkapkan kementrian luar negeri dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip Reuters, Kamis (23/11).
 
"Menolak dengan keras sanksi sepihak dan sewenang-wenang yang ditetapkan pemerintah AS yang merupakan tindakan pemaksaan dan bertentangan dengan hukum internasional," kata pernyataan tersebut.
 
Menteri luar negeri Korea Utara tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Kuba. Kedua negara itu sedang mengalami ketegangan dengan Amerika Serikat. Menlu Korut Ri Yong Ho dijadwalkan akan bertemu diplomat Kuba Bruno Rodriguez Parrilla.
 
Kedua negara khawatir dengan peningkatan tensi yang terjadi di Semenanjung Korea. Mereka membahas penanganan secara sosial sesuai dengan realitas yang melekat pada negara masing-masing.
 
Korut tengah mencari dukungan untuk melemahkan tekanan yang dilakukan AS untuk menghentikan program nuklir mereka. Tensi kedua negara kembali meningkat setelah Korut mengungkapkan memiliki rudal yang dapat menghantam daratan Amerika.
 
Korut dan Kuba diketahui memiliki hubungan yang relatif harmonis. Kuba mempertahankan kedutaan besarnya dan menjadi salah satu mitra dagang Korut. Berdasarkan data pemerintah Kuba, perdagangan terakhir tahun lalu kedua negara membukukan nominal 67 juta dolar AS untuk Kuba dan sembilan juta dolar AS untuk Korut.
 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement