REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kini kantor Wali Kota Yogyakarta tampil beda setelah sebagian dindingnya dihiasi dengan mural. Ke depan, pagar Balaikota pun juga akan dipercantik.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana membuat mural berbentuk relief pada pagar kompleks Balaikota. Relief yang dimunculkan bercerita tentang sejarah dan peristiwa penting yang terjadi di Yogyakarta.
"Depan pagar Balaikota Yogyakarta akan digambari mural yang menandai tentang momen penting di Yogyakarta. Muralnya berbentuk relief. Mural itu bisa tentang sejarah berdirinya Kota Yogyakarta, 6 jam di Jogja, pertempuran merebut Kotabaru, Serangan Oemum 1 Maret 1949 dan segala macam," kata Heroe, Kamis (23/11).
Ia juga menjelaskan, pada hari-hari tertentu, relief itu bisa dikunjungi para siswa sekolah. Walikota atau Wakil Walikota akan secara bergantian bertindak sebagai pemandu untuk menerangkan kepada mereka sejarah dan momentum apa yang ada di mural relief itu.
Terkait hal ini, Heroe akan memerintakan kepada Dinas Pendidikan untuk mengoordinasikan jadwal kunjungan anak sekolah tersebut.
Helly Mursito, seniman mural yang diberi kesempatan Walikota untuk menjelaskan karya seni mural menuturkan bahwa peristiwa memural tembok kantor walikota merupakan pengalaman mereka yang pertama.
"Ini adalah pertama kali tembok Walikota di Indonesia yang boleh dimural. Sepengetahuan kami seperti itu. Karena selama ini kami mengerjakan mural belum pernah di tembok kantor resmi pemerintahan . Biasanya kami mengerjakan di gedung swasta. Belum di Pemerintahan apalagi di kantor Walikota. Dan ini sebagai yang pertama kali di Indonesia," ujarnya.
Secara visual, kata Helly, mural sebelah kanan gedung yang saat ini sudah rampung menggambarkan keadaan Yogya. Ada gunung Merapi, Tugu dan Kraton yang divisualkan secara warna warni. Sedangkan mural sebelah kiri menggambarkan simbol pusat kegiatan ekonomi di kota Yogyakarta, Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta.