REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan kemungkinan besar rekrutmen guru akan dibuka lagi pada 2018.
"Kemungkinan besar 2018 akan dibuka rekrutmen guru. Hanya belum ditentukan apakah menjadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," kata Plt Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Hamid Muhammad, di sela-sela konferensi pers mengenai Hari Guru Nasional (HGN) 2017, di Jakarta, Kamis (23/11).
mengatakan, sebenarnya jumlah guru jika dilihat dari jumlah guru yang dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) memang kurang. Jumlahnya hanya sekitar 1,4 juta.
Namun, jika dilihat dari jumlah guru honorer yang ada memang sudah memadai. Sayangya banyak guru honorer ini tidak memenuhi kualifikasi menjadi pendidik yaitu memiliki sertifikat PPG.
Saat ini, menurut Hamid, sebanyak 383 ribu honorer lulusan S1. Tapi mereka tidak punya sertifikat. Padahal, sesuai ketentuan seorang guru harus lulusan sarjana dan memiliki sertifikat pendidik profesional, yaitu sertifikat pendidikan profesi guru (PPG).
Untuk itu, kata dia, Kemendikbud mendiskusikan terus dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB) terkait rekrutmen guru baru.
"Kemungkinan besar 2018 akan dibuka rekrutmen guru. Hanya belum ditentukan apakah menjadi PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," kata dia di sela-sela konferensi pers mengenai Hari Guru Nasional (HGN) 2017, di Jakarta, Kamis (23/11).
Kemendikbud juga masih negosiasi dengan Kementerian PAN-RB, apakah kewajiban sertifikat PPG harus disertakan sebelum atau sesudah diterima menjadi guru baru.
"Namun, ini masih usulan," katanya.