REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj bersyukur musyawarah nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU bisa kembali digelar di NTB, setelah sempat menggelar ajang serupa pada 1997.
Dalam Munas NU 20 tahun silam tersebut, diwarnai ketegangan dengan pemerintah, dan tidak mengundang pemerintah untung menghadiri Munas.
Namun kali ini, kata Said Aqil, suasana sungguh berbeda, lantaran dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta sejumlah menteri kabinet kerja dalam pembukaan Munas dan Wapres Jusuf Kalla akan hadir pada penutupan Munas.
Kendati begitu, Said Aqil menyoroti musibah banjir di Lombok Timur yang menjadi perhatian khusus dari PBNU.
"(Munas kali ini) Ada kesedihan dengan terjadinya musibah banjir Lombok Timur, kami NU ikut berduka," ujar Said Aqil dalam pembukaan Munas dan Konbes NU di Islamic Center NTB, Kamis (23/11).
Said Aqil berharap masyarakat Lombok Timur diberikan kesabaran dalam menghadapi ujian ini. Said Aqil juga meminta kepada seluruh Nahdliyin membantu para korban banjir, baik berupa dana maupun tenaga.
Said Aqil menyampaikan, Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU) sudah bergerak ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan beberapa hari lalu. Namun begitu, ia meminta para Nahdliyin yang sedang mengikuti Munas NU ikut berkontribusi meringankan beban korban banjir Lombok Timur.
"Kami serukan yang di sini sedikit bersedekah menbantu saudara kita yang terkena musibah," lanjut Said Aqil.
Pantauan Republika.co.id, selama pembukaan Munas NU berlangsung tampak sejumlah relawan NU yang mondar-mandir menyodorkan kotak penggalangan dana.