REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polda Metro Jaya melakukan persiapan pengamanan terkait reuni akbar 212 dengan mengerahkan 85.000 personel gabungan. Kegiatan yang diprediksi akan diikuti oleh jutaan orang ini, akan dipusatkan di Masjid Istiqlal.
"Ini juga meminta untuk setiap Polres di seluruh Indonesia melakukan antisipasi pergerakan massa agar tidak datang ke Jakarta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Argo Yuwono di Kabupaten Bekasi, Jawa barat, Kamis (23/11).
Argo mengatakan, dalam aksi reuni 212 rencananya dipusatkan pada Masjid Agung Istiqlal, DKI Jakarta. Hal ini dimaksud agar tidak mengganggu ketertiban umum. Sebab dalam reuni akbar tersebut tadinya meminta di sekitar Monas, Jakarta Pusat.
Tetapi hal itu tidak dapat terlaksana dikarenakan akan mengganggu aktifitas pengunjung yang hendak menikmati keindahan Monas tempat wisata lainnya sekitar daerah itu. Selain itu, dalam pemusatan di Masjid Agung Istiqal maka sistem pengamanan akan lebih terstruktur dan terukur bila terjadi bentrokan.
Dan juga pada pengamanan aksi tersebut lebih berkonsentrasi pada daerah-daerah keramaian maupun akses jalan tol maupun fasilitas layanan umum. Hal ini sebagai bentuk antisipasi dan agar pengendalian berikut pengawasan akan lebih mudah.
Ia menambahkan kegiatan ini perlu dikawal dengan baik, karenanya jumlah masa pada aksi 212 mencapai jutaan orang. Sehingga tidak menutup kemungkinan banyaknya masa yang datang pada reuni tersebut dan akan membuat beberapa akses jalan dapat dipastikan mengganggu kepentingan masyarakat umum lainnya.
Oleh sebab itu, katanya, maka akan tetap harus ada pengerahan anggota dengan memaksimalkan kekuatan dan dalam uoaya pengamanan tersebut juga meminta TNI, maupun unsur penindakan untuk ikut berpartisipasi.
Lanjut Kombes Polisi Argo menjelaskan dalam upaya pengamanan sudah dimulai sejak saat ini. Pasalnya dalam unsur pengamanan harus dimulai sebelum kegiatan itu terlaksana. Hal ini sudah sesuai aturan maupun Tupoksinya.