REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sedikitnya lima unit jaring dipasang di sejumlah ruas sungai besar di Kota Padang, Sumatra Barat, termasuk Sungai Batang Kuranji. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir muatan sampah yang hanyut ke laut bila debit air meningkat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Al Amin di Padang, menjelaskan bahwa upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang hanyut ke laut dilakukan lantaran permasalahan ini selalu berulang bila hujan deras mengguyur Kota Padang, terutama di area hulu sungai.
Menurutnya saat ini sudah ada lima jaring besar yang akan dipasang disejumlah sungai besar, salah satunya Batang Kuranji.
"Namun keberhasilan pemkot bukan dinilai dari seberapa banyak sampah terangkat dari sungai, tetapi dilihat dari terus berkurangnya sampah yang terjaring nantinya," katanya, Kamis (23/11).
Tak hanya memasang jaring, upaya sosialisasi juga digencarkan Pemkot Padang. Sosialsiasi dilakukan melalui pertemuan dengan RT/RW agar mengingatkan masyarakat tidak membuah sampah ke sungai. Bahkan kampanye untuk menjaga kebersihan sungai juga dilakukan melalui pengeras suara di masjid-masjid di Kota Padang.
"Ini upaya yang kami nilai bersetuhan langsung dengan masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengimbau masyarakat agar memanfaatkan sekitar 12 bank sampah yang ada di Kota Padang.
"Selain untuk menabung, kegiatan bank sampah juga dapat menjaga kebersihan," ujarnya.
Ia mencontohkan satu kilogram sampah plastik dari kemasan air minum bernilai sekitar Rp 1.000 hingga Rp 1.500.
Hasil tabungan di bank sampah tersebut, lanjutnya tidak diambil langsung ketika menabung, namun dikumpulkan terlebih dahulu sesuai kebijakan masin-masing bank sampah.