REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Hizbullah menyambut baik kembalinya Perdana Menteri Saad Hariri ke Lebanon. Mereka menyebut keputusan Hariri ini merupakan keputusan yang positif.
"Kembalinya dan pernyataan Hariri mengindikasikan situasi di Lebanon kembali normal," menurut Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Kamis (23/11), dikutip Anadolu.
Kelompok ini juga mengungkapkan kepuasannya terhadap cara Presiden Michel Aoun mengelola krisis berkepanjangan di Lebanon yang disebabkan oleh absennya Hariri. Ia mendapat dukungan penuh dari Ketua Parlemen Nabih Berri.
"Kami senang dengan perkembangan politik yang baru-baru ini terjadi sebagai hasil dari persatuan warga Lebanon dan penolakan mereka terhadap dikte dari luar. Sekarang kita menunggu perubahan strategis utama di wilayah kita, menyusul kekalahan kelompok teroris ISIS," tambah pernyataan tersebut.
Hariri kembali ke Beirut pada Selasa (21/11), lebih dari dua pekan setelah dia tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari Arab Saudi. Sekembalinya ke Lebanon, pada Rabu (22/11), Hariri mengatakan dia telah menunda pengunduran dirinya.
Berbicara di acara perayaan Hari Kemerdekaan di Beirut, Hariri mengatakan dia telah menerima permintaan dari Presiden Aoun untuk menunda pengunduran dirinya. Hal ini dilakukan agar ia bisa mendiskusikan alasan dibalik keputusannya mengundurkan diri.
Arab Saudi, pelindung politik Hariri, adalah musuh bebuyutan Iran di wilayah tersebut. Riyadh mendukung oposisi bersenjata Suriah, sementara Iran dan Hizbullah sama-sama mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.