REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018 DKI Jakarta telah mengalami beberapa kali pemeriksaan. Ia juga telah ikut memeriksa anggaran yang ada di dalamnya.
"Lihat dong. Saya ini orang akuntan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/11).
Sandiaga menjelaskan, alokasi anggaran dalam RAPBD 2018 awalnya diusulkan pada saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat masih menjabat. Di masa pemerintahan sebelumnya, anggaran itu telah diperiksa.
"Saya sisir lagi kemarin. Jadi ini udah melalui beberapa sisiran," kata dia.
Sandiaga juga mengapresiasi banyaknya media yang terus memberitakan kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan dalam RAPBD 2018. Salah satu yang ia jadikan contoh ialah penghapusan penyertaan modal daerah (PMD) bagi lima badan usaha milik daerah (BUMD).
Menurut dia, pemberitaan media tentang kebijakan itu membuat masyarakat antusias untuk ikut berpartisipasi dalam memeriksa anggaran lainnya. "Jadi tulis aja bombastis gitu. Jadi itu akan mengangkat minat masyarakat nyisir APBD. Dan itu bagus sekali," kata dia.
Ia mendukung masyarakat untuk andil dalam memeriksa ketidakberesan dalam RAPBD 2018. Ia juga memastikan anggaran yang ada akan digunakan dengan sebaik-baiknya.
"Tenang uang rakyat kita gunakan untuk pembangunan dan kaum yang termarginalkan. Pokoknya kita gunakan yang terbaik," kata dia.