REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut angkutan laut menjadi bagian kontribusi besar bagi perekonomian Jawa Timur (Jatim). Keberadaan Pelabuhan Tanjung Perak membuat indeks perekonomian Jatim tumbuh di atas rata-rata nasional.
"Potensi transportasi di Jatim luar biasa. Ekonomi Jatim yang di atas rata-rata nasional itu berkat angkutan lautnya," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhub, Sugihardjo saat Dialog "Potensi Infrastruktur Transportasi Jatim sebagai Gerbang Ekonomi Indonesia" di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jumat (24/11).
Terdapat dua pelabuhan yang mengadakan tol laut seperti Tanjung Priuk dan Tanjung Perak. Tanjung Priuk memiliki dua rute untuk melakukan transportasi ke wilayah barat. Sementara di Tanjung Perak terdapat 11 rute yang dilayani setiap harinya ke wilayah timur. "Kalau di Jatim itu setiap harinya ada kapal sedangkan kalau Tanjung Priuk yang ke wilayah timur lama, harus nunggu sekitar dua sampai tiga kali saja dalam seminggu. Dan itu kelebihannya," ujarnya.
Dengan ramainya lalu lintas laut di Tanjung Perak, dia menilai, jelas akan mempengaruhi perekonomian Jatim. Terlebih lagi banyak truk yang memanfaatkan layanan ini untuk mengirim logistik setiap harinya. Truk-truk itu biasanya akan menyebrang ke Banjarmasin atau Balikpapan melalui angkutan laut itu.