REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Forum Guru Honorer Sekolah (FKGHS) Kabupaten Bandung mengungkapkan rata-rata gaji yang diterima guru honorer lulusan S1 setiap bulan hanya sekitar Rp 200 ribu. Oleh karena itu FKGHS berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bisa memerhatikan kesejahteraan guru honorer.
Ketua FKGHS Kabupaten Bandung Toto Ruhiat mengatakan, jumlah guru honorer yang mengajar di sekolah negeri mencapai 11 ribu orang. Dengan masa kerja bervariasi di atas lima tahun. Besaran uang tersebut diyakini tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
"Setiap bulan, upah yang kami terima Rp 200 ribu. Kami bertahan hidup dengan mencari nafkah yang lain, ada yang ngojek, berdagang, dan lain sebagainya," ujar Toto, Jumat (24/11).
Selain itu. menurut Toto, beban pekerjaan guru honorer jauh lebih berat dibandingkan para guru pegawai negeri sipil (PNS). Para guru honorer mengajar di kelas rata rata per hari dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. "Kalau aturan sih memang bagus, tapi kenyataan di lapangan beban kami lebih berat," katanya.
Toto berharap pada Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, Pemkab Bandung bisa meningkatkan kesejahteraan para guru honorer. Paling tidak, disetarakan dengan UMK Kabupaten Bandung 2018 mendatang. "Selama ini upah kami hanya berdasarkan 15 persen dana operasional sekolah (BOS)," ungkap dia.
Padahal, kata Toto, para guru honorer mempunyai tugas dan peran mencerdaskan kehidupan bangsa. "Tanggung jawab kami itu dunia dan akhirat," jelasnya.