REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak hujan di kawasan Bogor akan terjadi pada Desember sampai Januari 2018. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi cuaca ekstrem ini.
Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Bogor, menuliskan rata-rata curah hujan di wilayah Bogor sudah di atas rata-rata, yakni 100 milimeter/hari atau di atas 20 milimeter/jam. Sedangkan, normalnya hanya 50 milimeter/hari.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Dramaga, Budi Suhardi, menuturkan wilayah dengan curah hujan tinggi terjadi di lima titik. "Kelimanya adalah Cisarua, Babakanmadang, Cibinong, Dramaga, dan Kota Bogor," ujarnya ketika dikonfirmasi Republika, Jumat (24/11).
Untuk karakteristik cuaca akhir-akhir ini, Budi menjelaskan hujan turun cukup deras dalam kurun waktu singkat. Kondisi ini berbeda dibandingkan beberapa tahun sebelumnya di mana hujan turun dari siang sampai sore menjelang malam dengan intensitas sedang.
Hujan sedang sampai lebat yang akan terjadi, kata Budi, biasanya berlangsung dari siang hingga sore. Sementara, pada pagi hari, cuaca cenderung cerah berawan yang kembali dialami pada malam hari. Secara umum, suhu di Bogor berkisar 20,4 sampai 33,9 derajat Celcius.
BMKG mencatat tidak hanya hujan, cuaca di Bogor akan semakin diperparah dengan petir dan hembusan angin kencang sampai awal tahun depan. "Masuk akhir Februari, curah hujan menurun seiring masuknya periode musim kemarau," jelas Budi.