Sabtu 25 Nov 2017 04:17 WIB

PTKAI Antisipasi Potensi Longsor di Jalur Selatan

Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Pekerja menggunakan alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalur kereta api di KM 231+01 Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) meningkatkan pengawasan di jalur rawan tanah longsor dengan menyiagakan petugas khusus untuk mengantisipasi bahaya keselamatan perjalanan kereta api di kawasan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Ya betul (diawasi) di sana, selama ini kami siagakan pos dan petugas penjaga daerah rawan," kata Manager Humas Daop 2 Bandung, Joni Martinus, melalui telepon seluler di Garut, Jumat.

Ia menuturkan, rute selatan kereta api Bandung-Tasikmalaya-Jawa Tengah sempat terhambat karena adanya longsoran tanah yang menutup rel di kawasan Stasiun Cipeundeuy pada Rabu (22/11). Jalur tersebut dapat kembali dilewati kereta api pada Jumat dini hari, meskipun laju kereta harus lambat saat melewati rel bekas tertimbun tanah longsor.

"Ya (masih lambat) karena masih ada antrean kereta di lokasi,'' katanya. ''Sementara ini masih ada pembatasan kecepatan.''

PTKAI telah menyiagakan petugas khusus sebagai upaya mengantisipasi bahaya longsor menimpa perjalanan kereta api di jalur itu. Keberadaan petugas tersebut efektif untuk mengetahui secara dini tentang bahaya longsor, sehingga tidak membahayakan perjalanan kereta api.

"Maka dari itu saat terjadinya gejala longsor langsung bisa diketahui sehingga tidak ada korban jiwa dan tidak ada kereta yang terjebak," katanya.

Sementara itu, PTKAI menyampaikan permohonan maaf kepada penumpang dengan terganggunya perjalanan akibat longsor sehingga rute perjalanan dialihkan ke utara lintas Cirebon. "Kami mohon maaf atas keterlambatan yang terjadi, proses pembersihan materil longsoran dari jalur kereta membutuhkan pengerjaan lebih lama untuk benar-benar memastikan keselamatan perjalanan kereta api," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement