Sabtu 25 Nov 2017 02:31 WIB

Perkuat Pertahanan, Korut Gali Parit di Wilayah Perbatasan

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Budi Raharjo
Tentara Korea Selatan menatap ke wilayah perbatasan dengan Korea Utara.
Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Tentara Korea Selatan menatap ke wilayah perbatasan dengan Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Seorang diplomat AS, Marc Knapper, yang juga merupakan seorang kuasa hukum di Kedutaan Besar AS di Seoul, mem-posting sebuah gambar yang menunjukkan, pekerja Korea Utara menggali parit di zona demiliterisasi (DMZ). Gambar tersebut ia posting setelah mengunjungi DMZ, yang merupakan jalur pembatas antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Dilansir dari BBC News, Jumat (24/11), penggalian parit tersebut diduga dilakukan, untuk memperkuat perbatasan Korut di DMZ, setelah seorang tentara Korut membelot dengan berlari menyeberangi jalur tersebut.

Pada 13 November, seorang tentara Korea Utara melaju ke perbatasan dengan menggunakan jeep. Lalu jeep tersebut terjerembap dan sang tentara lantas turun, berlari melintasi DMZ. Tentara lainnya yang juga dari Korea Utara mengejar dan menembaki tentara tersebut, hingga mengalami luka serius.

Tak lama kemudian, tentara Korsel mencoba mendekati pria tersebut dan menariknya. Beruntung tentara Korut pembelot itu masih hidup. Saat ini, ia masih di rumah sakit dan dalam kondisi stabil. Korea Selatan sendiri, telah menyerahkan medali kepada tentaranya yang membantu menyelamatkan pembelot yang terluka tersebut.

Pada Rabu (22/11), PBB menuduh Korea Utara melakukan dua pelanggaran terhadap Gencatan Senjata 1953 yang mengakhiri Perang Korea. Alasannya karena, tentara Korut telah menembakkan senjata saat memburu tentara Korut yang membelot dan melintasi Garis Demarkasi Militer yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Rekaman CCTV yang dirilis pada Rabu (22/11), menunjukkan seorang tentara yang mengejar pembelot berlari maju ke Selatan, dan melintasi garis pembatas, namun segera kembali ke Korea Utara. Sepertinya dia sadar, atau diberitahu oleh rekan-rekannya, apa yang baru saja dia lakukan.

Dalam menggali parit, di mana insiden tersebut terjadi, pihak berwenang Korea Utara mungkin mencoba untuk memastikan tentara mereka sendiri, tahu di mana letak garis pembatas tersebut.

DMZ sepanjang 250 km (155 mil) sangat diperkuat, namun Area Keamanan Bersama (JSA) adalah satu-satunya tempat di mana tentara dari kedua belah pihak saling berhadapan. Zona tersebut terletak di desa Panmunjom, di perbatasan Korut dan Korsel. Zona tersebut menjadi daya tarik wisata yang populer bagi warga Korea Selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement