REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sejumlah pemimpin dunia mengecam serangan bom di Masjid Al-Rawda di Sinai Utara, Mesir, Jumat (24/11). Serangan ini dilaporkan telah menewaskan 235 jamaah yang sedang melaksanakan ibadah shalat Jumat, dan melukai ratusan lainnya.
Menurut kantor berita Rusia, TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirimkan telegram belasungkawa kepada Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi mengenai serangan tersebut. Putin mengatakan negaranya siap meningkatkan kerja sama dengan Mesir dalam perang melawan terorisme internasional.
"Pembunuhan warga sipil selama shalat di masjid adalah tindak kekejaman dan sinisme. Kita dapat melihat sekali lagi konsep moralitas manusia benar-benar asing bagi teroris," tulis Putin.
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, juga mengungkapkan kecamannya terhadap insiden itu di akun Twitter pribadinya. "Sangat sedih dengan serangan yang menjijikkan di sebuah masjid di Sinai Utara, #Mesir. Ucapan belasungkawa tulus saya kepada semua orang yang terpengaruh oleh tindakan biadab semacam itu," tulis Johnson.
Dalam sebuah pernyataan resmi, utusan Inggris untuk Mesir, John Casson, turut mengecam serangan terhadap masjid itu. "Saya muak dengan serangan jahat yang menewaskan dan melukai begitu banyak orang Mesir di Sinai hari ini," ujar Casson.
"Atas nama Inggris, saya mengucapkan belasungkawa yang sangat mendalam kepada semua orang yang terdampak. Serangan terhadap orang-orang yang berdoa di masjid dan gereja hanya memperkuat tekad kami untuk berdiri bersama untuk mengalahkan terorisme dan benci," tambah dia.
Duta Besar Prancis untuk Mesir, Stphane Romatet, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar dan memalukan. "Mesir berkabung dan Prancis berdiri di sampingnya," kata Romatet.
Turki juga mengecam serangan tersebut. "Saya sangat mengutuk serangan teroris di wilayah Sinai di Mesir yang mengorbankan banyak kehidupan warga sipil yang tidak berdosa. Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada keluarga orang-orang yang terbunuh, saya juga ingin yang terluka agar cepat sembuh," tutur Menteri Luar Negeri Turki Mevlt avuolu.
Atas insiden ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan melakukan pertemuan dengan Mesir dalam waktu singkat untuk membahas serangan teroris. Menurutnya, pemerintah harus lebih cerdik dan pintar dari sebelumnya dalam menangani masalah ini.
"Serangan teroris yang mengerikan dan pengecut terhadap jamaah yang tidak berdosa dan tak berdaya di Mesir. Dunia tidak dapat mentolerir terorisme, kita harus mengalahkan mereka secara militer dan mendiskreditkan ideologi ekstremis yang menjadi dasar keberadaan mereka!" tulis Trump.