Sabtu 25 Nov 2017 04:28 WIB

Delegasi Afghanistan Pelajari Perdamaian di Aceh

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Delegasi Afghanistan berkunjung Aceh untuk mempelajari proses perdamaian di Aceh, Jumat (24/11)
Foto: Istimewa
Delegasi Afghanistan berkunjung Aceh untuk mempelajari proses perdamaian di Aceh, Jumat (24/11)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Delegasi Afghanistan bersama dengan pimpinan Berghof Foundation Jerman berkunjung ke Aceh guna mempelajari perdamaian di Aceh, Jumat (24/11). Berghof Foundation sendiri sedang melakukan upaya penyelesaian konflik di Afghanistan. "Kunjungan delegasi Afghanistan tersebut dilakukan dalam rangka mempelajari perdamaian di Aceh," ungkap Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id terima, Sabtu (25/11).

Mulyadi menjelaskan Berghof Foundation sedang melakukan upaya penyelesaian konflik di Afghanistan. Dengan didukung pemerintah Jerman, mereka ingin mempelajari langkah-langkah yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sehingga bisa lahirnya perjanjian damai di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. "Delegasi Tinggi dari Afghanistan tertarik untuk mempelajari cara penyelesaian konflik Aceh. Sehingga mereka ingin menggali informasi tersebut dari para pihak yang terlibat dalam proses perdamaian di Aceh, terutama juru runding yang melahirkan MoU Helsinki," tutur Mulyadi.

Ia menuturkan, pada prinsipnya Pemerintah Aceh siap berbagi pengalaman dengan Afganistan dalam menyelesaikan konflik di negara tersebut. Gubernur Aceh Irwandi Yusuf pun diakui sangat peduli dengan isu perdamaian dunia, sehingga kunjungan delegasi Afganistan ke Aceh merupakan langkah sangat tepat.

"Karena penyelesaian konflik Aceh merupakan salah satu yang paling cepat di dunia, setelah mengalami konflik lebih dari 30 tahun. Gubernur Irwandi berulang kali menyatakan ingin berbagi pengalaman tersebut dengan dunia," ujar Mulyadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement