Sabtu 25 Nov 2017 07:30 WIB

Diorama Sejarah Sleman Direncanakan Tahun Depan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Diorama dan barang bersejarah di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Diorama dan barang bersejarah di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya 106, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Ayu Laksmi Dewi Tri Astika Putri, mengaku pihaknya berencana membuat gedung diorama di Kabupaten Sleman. Itu diungkapkan dalam seminar storyline Sejarah Kabupaten Sleman.

Ia mengatakan, diorama itu nantinya akan memuat perjalanan sejarah Kabupaten Sleman dari jaman prasejarah. Karenanya, Ayu menekankan, penyusunan storyline ini merupakan langkah awal untuk membuat diorama.

"Dari storyline nanti akan terlihat rangkaian sejarah Sleman seperti apa, dan itu kita bahas di seminar ini bersama beberapa narasumber yang hadir," kata Ayu di Hall Merbabu Hotel, Jum'at (24/11).

Seminar storyline sendiri membahas perjalanan sejarah Kabupaten Sleman, dari masa ke masa. Menurut Ayu, keberadaan diorama di Kabupaten Sleman ini dianggap penting untuk menyelamatkan dokumen sejarah Kabupaten Sleman.

Ayu pun mengaku telah konsultasi dengan beberapa tokoh serta ahli sejarah, untuk menyusun storyline itu. Maka itu, ia berharap, pembangunan diorama tersebut bisa terealisasi secepat mungkin. "Diorama ini secara fisik mungkin sama dengan museum, bedanya kalau diorama itu dilengkapi dengan dokumen-doukumen asli yang sah, harapan kami diorama ini bisa mulai dibangun tahun depan," ujar Ayu.

Seminar turut dihadiri Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD). Kepala BPAD DIY, Budi Wibowo, turut hadir sebagai narasumber.

Budi pun memberikan apresiasi langkah Pemkab Sleman atas gagasan pembangunan diorama tersebut. Ia menegaskan, Kabupaten Sleman merupakan pemerintah daerah pertama di DI Yogyakarta yang sudah memulai pembangunan diorama. "Bagus sekali ini, Sleman memulai membuat diorama ini yang pertama di DIY, bahkan DIY saja baru mau mulai membuat diorama di tahun 2018 nanti," ujar Budi.

Seminar storyline turut dihadiri koordinator tim penyusun storyline sejarah Kabupaten Sleman, Junno Mahesa dari CV. Jasa Advertisin. Ada pula pelestari cagar budaya DIY Darto Harmoko dan dosen Universitas Gadjah Mada Timbul Haryono.

Kegiatan diakhiri penandatanganan berita acara penyerahan arsip yang sudah selesai direstorasi antara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman dengan Kepala Desa Girikerto. Tahun ini, 1.863 lembar arsip sudah direstorasi di Kabupaten Sleman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement